Minggu, 08 Juni 2014

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tambakberas Jombang berada di dalam pengawasan dan pembinaan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
MAN Tambakberas menerima peserta didik baru untuk Program Pilihan Peminatan Akademik:
1. Matematika dan Ilmu Alam (MIA):
- Unggulan
- Reguler plus Keterampilan
- Reguler
2. Ilmu-Ilmu Sosial (IIS): Reguler
3. Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IIB): Reguler
4. Ilmu-Ilmu Agama (IIA)
Waktu & Tempat Pendaftaran
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 14 Juni s.d. 30 Juni 2014
Waktu: Pukul 08.00 – 13.00 WIB
Tempat: Kantor Pusat MAN Tambakberas (PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang) Jln. Merpati Tambakberas Jombang.
Telp. (0321) 862352, Fax. (0321) 855537, SMS Centre 085770109109
Syarat Pendaftaran
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Fotokopi ijazah dan SKHUN MTs/SMP yang telah dilegalisasi sebanyak 2 lembar.
3. Menunjukkan Ijazah dan SKHUN asli.
4. Fotokopi NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) sebanyak 2 lembar.
5. Foto hitam-putih 3 x 4 sebanyak 10 lembar
6. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) sebanyak 2 lembar.
7. Fotokopi KTP Orangtua.
8. Fotokopi prestasi akademik (sertifikat/piagam) bagi yang memiliki, masing-masing 2 lembar.
9. Fotokopi Akta Kelahiran.
10. Mengisi Pakta Integritas dan Peminatan.
11. Melampirkan Surat Rekomendasi Peminatan dari BP/BK SMP/MTs.
* Surat Rekomendasi dan Peminatan dapat didownload di sini
Waktu Tes Seleksi
Tes dilaksanakan pada
- 1 Juli 2014, Khusus Program Pemilihan danPeminatan MIA Unggulan
- 2 Juli 2014, Semua Program Peminatan
- 3 Juli 2014, Tes Psikologi Semua Program
Materi Tes
- Kemampuan Agama (Tulis dan Praktik)
- Potentsi Akademik (Matematika, Sains, dan Bahasa Inggris)
- Wawancara (Khusus Unggulan)
Pada saat tes, peserta wajib membawa pencil 2B (LJK)
Pengumuman hasil tes pada tanggal 9 Juli 2014
Daftar ulang mulai tanggal 9 s.d. 11 Juli 2014

ppdb brosur

Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Banjar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, 1797 atau 1809 – meninggal di Bayan Begok, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Sebagai seorang pangeran, ia merasa prihatin menyaksikan kesultanan Banjar yang ricuh karena campur tangan Belanda pada kesultanan semakin besar. Gerakan-gerakan rakyat timbul di pedalaman Banjar. Pangeran Antasari diutus menyelidiki gerakan-gerakan rakyat yang sedang bergolak. 

Ia meninggal karena penyakit paru-paru dan cacar di pedalaman sungai Barito, Kalimantan Tengah. Kerangkanya dipindahkan ke Banjarmasin dan dimakamkan kembali di Taman Makam Perang Banjar Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Perjuangan beliau dilanjutkan oleh puteranya Sultan Muhammad Seman dan mangkubumi Panembahan Muda (Pangeran Muhammad Said) serta cucunya Pangeran Perbatasari (Sultan Muda) dan Ratu Zaleha. 

Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja. 

Silsilah 
Semasa muda nama beliau adalah Gusti Inu Kartapati. Ayah Pangeran Antasari adalah Pangeran Masohut (Mas'ud) bin Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aminullah. Ibunya Gusti Hadijah binti Sultan Sulaiman. Pangeran Antasari mempunyai adik perempuan yang bernama Ratu Antasari/Ratu Sultan yang menikah dengan Sultan Muda Abdurrahman tetapi meninggal lebih dulu sebelum memberi keturunan. Pangeran Antasari tidak hanya dianggap sebagai pemimpin Suku Banjar, beliau juga merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan, Siang, Sihong, Kutai, Pasir, Murung, Bakumpai dan beberapa suku lainya yang berdiam di kawasan dan pedalaman atau sepanjang Sungai Barito. 

Setelah Sultan Hidayatullah ditipu belanda dengan terlebih dahulu menyandera Ratu Siti (Ibunda Pangeran Hidayatullah) dan kemudian diasingkan ke Cianjur, maka perjuangan rakyat Banjar dilanjutkan pula oleh Pangeran Antasari. Sebagai salah satu pemimpin rakyat yang penuh dedikasi maupun sebagai sepupu dari pewaris kesultanan Banjar. Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan umat Islam tertinggi di Banjar bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah, dimulai dengan seruan: 
"Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah!"
Seluruh rakyat, pejuang-pejuang, para alim ulama dan bangsawan-bangsawan Banjar; dengan suara bulat mengangkat Pangeran Antasari menjadi "Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin", yaitu pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama tertinggi.[6] 

Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk berhenti berjuang, ia harus menerima kedudukan yang dipercayakan oleh Pangeran Hidayatullah kepadanya dan bertekad melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya kepada Allah dan rakyat. 

Perlawanan terhadap Belanda Lanting Kotamara semacam panser terapung di sungai Barito dalam pertempuran dengan Kapal Celebes dekat pulau Kanamit, Barito Utara Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859. Selanjutnya peperangan demi peperangan dipkomandoi Pangeran antasari di seluruh wilayah Kerajaan Banjar. Dengan dibantu para panglima dan pengikutnya yang setia, Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito

sampai ke Puruk Cahu. 

Pertempuran yang berkecamuk makin sengit antara pasukan Khalifatul Mukminin dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di berbagai medan. Pasukan Belanda yang ditopang oleh bala bantuan dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil mendesak terus pasukan Khalifah. Dan akhirnya Khalifah memindahkan pusat benteng pertahanannya di Muara Teweh. 

Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah, namun beliau tetap pada pendirinnya. Ini tergambar pada suratnya yang ditujukan untuk Letnan Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin tertanggal 20 Juli 1861. 
“dengan tegas kami terangkan kepada tuan: Kami tidak setuju terhadap usul minta ampun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan)” 
Dalam peperangan, belanda pernah menawarkan hadiah kepada siapa pun yang mampu menangkap dan membunuh Pangeran Antasari dengan imbalan 10.000 gulden. Namun sampai perang selesai tidak seorangpun mau menerima tawaran ini. Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah, tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia lebih kurang 75 tahun. Menjelang wafatnya, beliau terkena sakit paru-paru dan cacar yang dideritanya setelah terjadinya pertempuran di bawah kaki Bukit Bagantung, Tundakan. 

Setelah terkubur selama lebih kurang 91 tahun di daerah hulu sungai Barito, atas keinginan rakyat Banjar dan persetujuan keluarga, pada tanggal 11 November 1958 dilakukan pengangkatan kerangka Pangeran Antasari. Yang masih utuh adalah tulang tengkorak, tempurung lutut dan beberapa helai rambut. Kemudian kerangka ini dimakamkan kembali Komplek Pemakaman Pahlawan Perang Banjar, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin. 


Jika Pangeran Antasari selalu menekankan bahwa "Haram Menyerah" kepada musuh, maka semestinya ini bisa kita jadikan pencerahan untuk diri kita. Bisa saja kita menyemangati diri kita dengan semangat "Haram Menyerah" kepada kemiskinan, ketidak adilan atau apa saja yang hendak kita capai! Terkadang dengan kata semangat dan keingin dari diri sendiri, bukan mustahil ini bisa menjadi penambah kekuatan untuk diri kita dalam menggapai apa yang kita inginkan-dalam arti tujuan yang mulia tentunya!!! 

Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 23 Maret 1968. Nama Antasari diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari. Kemudian untuk lebih mengenalkan P. Antasari kepada masyarakat nasional, Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal Rp 2.000. 
Secara sederhana, Ilmu geografi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari segala bentuk fenomena yang ada di permukaan bumi dan kemudian memetakan pola interaksi yang ada di dalamnya dengan prinsip kewilayahan juga keruangan. Interaksi tersebut bisa berupa sebab-akibat atau juga distribusi atau pola persebaran gejala tersebut. Pada dasarnya ada beragam pengertian geografi, namun dari semua pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa geografi selalu berbicara semua hal yang ada di permukaan bumi. Kalimat “permukaan bumi” mengindikasikan bahwa ruang lingkup ilmu geografi ini cukup luas sebab ada banyak hal yang biasa diamati di permukaan bumi. Terkait ruang lingkup tersebut, seorang ilmuan yang gemar mengkaji Geografi bernama Murphey menyatakan bahwa secara garis besar, terdapat dua kelompok ruang lingkup geografi yakni: aspek alamiah dan aspek insaniah.Kedua kelompok besar ini kemudian dibagi lagi ke dalam sub-sub yang didasarkan pada kronologis maupun prinsip yang mendasari persebarannya. Kedua prinsip ini kemudian digunakan dalam menganalisa keterkaitan antara manusia dengan lingkungannya yang selalu ditarik dari sudut pandang geografis. 

Lebih lanjut bisa dikatakan bahwa geografi selalu berbicara mengenai interaksi atau hubungan antara manusa dengan lingkungan di sekitarnya, dengan demikian dari titik ini bisa ditarik ruang lingkup ilmu geografi secara jelas. Sebagai sebuah disiplin ilmu, geografi juga memiliki tujuan yang secara umum dibagi atas dua objek yakni formal dan materiall. Dari kedua tujuan ini bisa terlihat seberapa luar cakupan atau ruang lingkup geografi itu sendiri. 


Adapun tujuan yang dimaksud adalah: 

  1. Objek Material yang mencakup di dalamnya antara lain segala sesuatu yang berkaitan erat dengan fenomena geosperik antara lain lapisan bumi yang secara berurutan teridiri atas litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan juga antrosfer.
  2. Objek formal yakni mencakup semua daerah di permukaan bumi dimana masing-masing titik tersebut mempunyai karakteristiknya masing-masing sehingga bisa ditarik titik pembeda. Unsur yang dibicarakan sebagai karakteristik adalah alam dan juga sosial. Objek formal ini merupakan indikator utama yang membedakan ilmu geeografi dengan cabang disiplin ilmu lainnya. 

Adapun ruang lingkup geografi secara gamblang pernah dijelaskan Rhoad Murphey di dalam bukunya yang diberi judul “The Scope of Geography”. Setidaknya ada 3 hal yang dikemukakan Murphey sebagai ruang lingkup Ilmu Geografi, antara lain: 
  1. Seseorang yang belajar geografi akan fokus pada penyebaran serta hubungan manusia di permukaan bumi. Hal ini juga termasuk fokus studi pada aspek tempat manusia menetap dan juga cara mereka dalam menetap.
  2. Geografi belajar soal hubungan timbal balik di antara manusia dengan alam atau lingkungan fisiknya yang merupakan bagian dari pembelajaran keanekaragaman wilayah atau daerah.
  3. Geografi sebagai sebuah penelitian dengan kerangka regional juga analisa wilayah dengan karakteristik tertentu.
Mencermati ruang lingkup ilmu geografi yang dikemukakan oleh Murphey, dapat disimpulkan bahwa cakupan geografi tidak melulu soal fisik tetapi juga gejala manusia beserta lingkungan lainnya yang ada di permukaan bumi.
Seperti yang sudah di jelaskan pada ruang lingkup geografi bahwa geografi mempelajari fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di Geosfer. Maka jelaslah bahwa apasih yang menjadi objek studi geografinya. Secara umum objek studi geografi di bagi menjadi dua bagian yaitu

Objek Material

Objek material yaitu segala sesuatu baik berupa materi atau berupa gejala geografi yang terjadi dalam ruang (geosfer) yang dipelajari oleh geografi. Karena ruang lingkupnya geosfer maka objek studi material ini berada di 5 bagian geosfer yaitu:
  • Litosfer. Lithos artinya batuan dan sphera artinya lapisan. Deskripsi lengkapnya adalah lapisan penyusun kulit bumi yang terluar dan terbentuk dari batuan. Objek material geografi pada lapisan ini adalah segala sesuatu materi atau gejala geografi yang terdapat atau terjadi pada lapisan ini.
contoh dalam bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya, gunung dengan tipe dan ketinggianya. Sedangkan  dalam bentuk fenomena dan gejala geografi misalnya gempa, pergerakan lempeng tektonik,
  • Hidrosfer. Adalah bagian dari geosfer dalam bentuk lapisan perairan yang tersebar di lautan, tanah, permukaan tanah, atmosfer (udara), maupun dalam bentuk padat, cair, gas
Contoh dalam bentuk materi yaitu air, salju, uap (gas) dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air tanah dan lain-lain
  • Atmosfer. Adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi
Contoh dalam bentuk materi: awan, udara beserta materi penyusunnya dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca
  • Biosfer. Lapisan kehidupan yang ada di gesofer selain dari manusia yaitu berupa flora dan fauna
Contoh materinya: flora dan fauna dan gejalanya: persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang mendukungnya)
  • Anthroposfer. Adalah lapisan kehidupan manusia di dalam ruang.
Contohnya kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian), kehidupan sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan lain-lain
Objek Formal

Yaitu sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.
Secara umum belajar dapat didefiniskan sebagai suatu proses pada diri seseorang yang menyebabkan adanya perubahan. perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari ranah kognitif, psikomotorik dan Afektif sehingga proses tersebut dapat menghasilkan seseorang dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terampil menjadi trampil. Tujuan pembelajaran geografipun demikian yaitu terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
Pengetahuan
  • mengembangkan konsep dasar dan memiliki daya analisis yang berwawasan keruangan. sehingga mampu berorientasi terhadap tempat tinggalnya di dalam geosfer. memahami arah, lokasi, jarak, bentuk dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • mengembangkan pengetahuan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitarnya,terbentuknya, ketersediaanya, pengelolaan dan pemanfaatannya. sehingga sumber daya alam yang tersedia dapat bermanfaat dan terlestarikan.
Keterampilan
  • memiliki ketrampilan dalam mengamati lingkungan sekitar (Fisik maupun Sosial) dan mencatatnya sebagai data dan informasi dan selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan untuk mengembangkan wilayah tersebut
Sikap
  • memahami dan memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
  • memiliki sikap melindungi terhadap kerusakan alam sekitar dan bertanggung jawab terhadap kualitas lingkungan sekitar.